Askep Syok Anafilaktik Pdf DownloadASKEP KEPERAWATAN: anafilaksis. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANAFILAKSISDisusun oleh. SOFYAN EKOFERDI HANSYAHPROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANINSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG2. KATA PENGANTARSyukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah. Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Hipofungsi Adrenokortikal sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah yang akan membantu dalam upaya pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung dan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk mencapai suatu keinginan yang besar. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya waktu dan pengetahuan kami. Selasa, 12 Januari 2010 ASKEP SYOK A. Definisi Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi jika sirkulasi darah arteri tidak adekuat untuk memenuhi. Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi jika sirkulasi darah arteri tidak adekuat untuk. Askep Shock Sepsis, Anafilaktik - Download as Powerpoint Presentation (.ppt /.pptx), PDF File (.pdf). ASuhan keperawatan dg syok sespsis dan syo anafilaktik. Books Audiobooks Comics Sheet Music. Hand-picked favorites from our editors. Editors' Picks Audiobooks. Oleh karena itu mohon segala saran dan kritik demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya. Mekanisme efektor sistem imun, sperti komplemen, fagosit, sitokin dan lain- lain tidak spesifik untuk antigen asing. Karena itu respon imun dan reaksi inflamasi yang menyertai respon imun kadang- kadang disertai kerusakan jaringan tubuh sendiri, baik lokal maupun sistemik. Pada umumnya efek samping demikian dapat dikendalikan dan membatasi diri (self- limited) dan berhenti sendiri dengan hilangnya antigen asing. Disamping itu, dalam keadaan normal ada toleransi terhadap antigen self sehingga tidak terjadi respon imun terhadap jaringan tubuh sendiri. Namun ada kalanya respon atau reaksi imun itu berlebihan atau tidak terkontrol dan reaksi demikian disebut Reaksi Hipersentifitas. Reaksi hipersentifitas dapat terjadi bila jumlah antigen yang masuk relatif banyak atau bila status imunologik seseorang baik selular maupun humoral meningkat. Reaksi itu tidak pernah timbul pada pemaparan pertama dan merupakan ciri khas individu bersangkutan. Reaksi hipersensitifitas menimbulkan manifestasi klinik dan patologik yang sangat heterogen, dan heterogenitas itu ditentukan oleh : jenis respon imun yang mengakibatkan kerusakan jaringan. Anafilaksis berarti Menghilangkan perlindungan. Anafilaksis adalah suatu reaksi yang bersifat akut,menyeluruh dan bisa menjadi berat. Syok anafilaktik(= shock anafilactic). Download as DOC, PDF, TXT or read online from Scribd. Askep Inpartu Mahbub Vk. Teori Berubah Dalam Manajemen Keperawatan Pdf. Anafilaksis terjadi pada seseorang yang sebelumnya telah mengalami sensitifitas akibat pemaparan terhadap suatu alergen. Anafilaksis tidak terjadi pada kontak pertama dengan alergen. Pada pemaparan kedua atau pada pemaparan kedua atau pada pemaparan berikutnya,terjadi suatu reaksi alergi. Reaksi ini terjadi secara tiba- tiba,berat dan melibatkan seluruh tubuh. Syok anafilaktik(= shock anafilactic ) adalah reaksi anafilaksis yang disertai hipotensi dengan atau tanpa penurunan kesadaran. Reaksi Anafilaktoid adalah suatu reaksi anafilaksis yang terjadi tanpa melibatkan antigen- antibodi kompleks. Karena kemiripan gejala dan tanda biasanya diterapi sebagai anafilaksis. Anafilaksis mulai terjadi ketika alergen masuk ke dalam aliran darah dan bereaksi dengan antibodi Ig. E. Reaksi ini merangsang sel- sel untuk melepaskan histamin dan zat lainnya yang terlibat dalam reaksi peradangan kekebalan. Beberapa jenis obat- obatan (misalnya polymyxin, morfin, zat warna untuk rontgen), pada pemaparan pertama bisa menyebabkan reaksi anafilaktoid (reaksi yang menyerupai anafilaksis). Hal ini biasanya merupakan reaksi idiosinkratik atau reaksi racun dan bukan merupakan mekanisme sistem kekebalan seperti yang terjadi pada anafilaksis sesungguhnya. Askep Syok Anafilaktik Pdf ConverterAlergen yang masuk lewat kulit, mukosa, saluran nafas atau saluran makan di tangkap oleh Makrofag. Makrofag segera mempresen- tasikan antigen tersebut kepada Limfosit T, dimana ia akan mensekresikan sitokin (IL- 4, IL- 1. Limfosit B berproliferasi menjadi sel Plasma(Plasmosit). Sel plasma memproduksi Immunoglobulin E (Ig E) spesifik untuk antigen tersebut. Ig E ini kemudian terikat pada receptor permukaan sel Mast (Mastosit) dan basofil. Mastosit dan Basofil melepaskan isinya yang berupa granula yang menimbulkan reaksi pada paparan ulang. Pada kesempatan lain masuk alergen yang sama ke dalam tubuh. Alergen yang sama tadi akan diikat oleh Ig E spesifik dan memicu terjadinya reaksi segera yaitu pelepasan mediator vasoaktif antara lain histamin, serotonin, bradikinin dan beberapa bahan vasoaktif lain dari granula yang disebut dengan istilah Preformed mediators. Ikatan antigen- antibodi merangsang degradasi asam arakidonat dari membran sel yang akan menghasilkan Leukotrien (LT) dan Prostaglandin (PG) yang terjadi beberapa waktu setelah degranulasi yang disebut Newly formed mediators. Histamin memberikan efek bronkokonstriksi, meningkatkan permeabilitas kapiler yang nantinya menyebabkan edema, sekresi mukus dan vasodilatasi. Serotonin meningkatkan permeabilitas vaskuler dan Bradikinin menyebabkan kontraksi otot polos. Platelet activating factor (PAF) berefek bronchospasme dan meningkatkan permeabilitas vaskuler, agregasi dan aktivasi trombosit. Beberapa faktor kemotaktik menarik eosinofil dan neutrofil. Prostaglandin yang dihasilkan menyebabkan bronchokonstriksi, demikian juga dengan Leukotrien. SYOK DALAM OBSTETRI, Free Medical eBooks-Lectures- Medical Videos -pdf-journal-askep, SYOK DALAM OBSTETRI. Askep syok anafilaktik pdf. List of ebooks and manuels about Askep syok anafilaktik pdf. SOAL-SOAL TRY OUT UKDI 4 APRIL 2009 ILMU PENYAKIT DALAM.pdf: Download. Syok anafilaktik – belajar askep, Syok anafilaktik, materi kuliyah kesehatan. Teori Berubah Dalam Manajemen Keperawatan Pdf; Teh Penyebab Gagal Ginjal. Home » Artikel » pdf makalah syok anafilaktik. Askep Pada Asidosis Metabolik.menyebabkan syok atau kematian dan dalam beberapa situasi. Mediator anafilaksis. Rangsangan alergen pada sel mast menyebabkan dilepaskannya mediator kimia yang sangat kuat yang memacu sel peristiwa fisiologik yang menghasilkan gejala anafilaksis (lihat bab tentang reaksi hipersensitivitas). Dalam tubuh kita sel yang mengandung histamin dalam jumlah besar adalah sel gaster, trombosit, sel mast, dan basofil. Pada sel mast dan basofil, histamin disimpan dalam lisosom dan dilepaskan melalui degranulasi setelah perangsang yang cukup. Pengaruh histamin biasanya berlangsung selama l. Histamin bereaksi pada banyak organ target melalui reseptor H1 dan H2. Reseptor H1 terdapat terutama pada sel otot polos bronkioli dan vaskular, sedangkan reseptor H2 terdapat pada sel parietal gaster. Beberapa tipe antihistamin menyukai reseptor H1 (misalnya klorfeniramin) dan antistamin lain menyukai reseptor H2 (misalnya simetidin). Reseptor histamin terdapat pada beberapa limfosit (terutama Ts) dan basofil. Pengaruh fisiologik histamin pada manusia dapat dilihat pada berbagai organ. Histamin dapat menyebabkan kontraksi otot polos bronkus yang menyebabkan bronkokonstriksi. Pada sistem vaskular menyebabkan dilatasi venula kecil, sedangkan pada pembuluh darah yang lebih besar menyebabkan konstriksi karena kontraksi otot polos. Selanjutnya histamin meninggikan permeabilitas kapiler dan venula pasca kapiler. Perubahan vaskular ini menyebabkan respons wheal- flare(triple respons dari Lewis), dan bila terjadi sel sistemik dapat menimbulkan hipotensi, urtikaria, dan angioedema. Pada traktus gastrointestinalis histamin meninggikan sekresi mukosa lambung, dan bila pelepasan histamin terjadi sistemik maka aktivitas polos usus dapat meningkat menyebabkan diare dan hipermotilitas. Rangsangan degranulasi sel mast memulai sintesis SRS- A, yang kemudian muncul dalam lisosom sel mast dan selanjutnya dalam cairan paru sehingga terjadi kontraksi otot bronkioli yang hebat dan lama. Pengaruh SRS- A tidak dijalankan melalui reseptor histamin dan tidak dihambat oleh histamin. Epinefrin dapat menghalangi dan mengembalikan kontraksi yang disebabkan oleh SRS- A. ECF- A menarik eosinofil ke daerah tempat reaksi anafilaksis. Pada daerah tersebut eosinofil dapat memecah kompleks antigen- antibodi yang ada dan menghalangi aksi SRS- A dan histamin. PAF juga mengaktifkan faktor XII dan faktor XII yang telah diaktifkan akan menginduksi pembuatan bradikinin. Bradikinin juga menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan venula pasca kapiler yang menyebabkan timbulnya edema jaringan, serta merangsang serabut saraf dan menyebabkan rasa nyeri. Selain itu bradikinin juga merangsang peningkatan produksi mukus dalam traktus respiratorius dan lambung. Bradikinin menjalankan pengaruhnya melalui reseptor pada sel yang berbeda dengan reseptor histamin atau SRS- A. Serotonin juga menyebabkan kontraksi otot bronkus tetapi pengaruhnya hanya sebentar. Serotonin tidak begitu penting pada anafilaksis. Prostaglandin A dan F menyebabkan kontraksi otot polos dan juga meningkatkan permeabilitas kapiler, sedangkan prostaglandin E1 dan E2 secara langsung menyebabkan dilatasi otot polos bronkus. Reaksi lokal terdiri dari urtikaria dan angioedema pada daerah yang kontak dengan antigen. Reaksi lokal dapat berat tetapi jarang sekali fatal. Reaksi sistemik terjadi pada oragan target seperti traktus respiratorius, sistem kardiovaskular, traktus gastrointestinalis, dan kulit. Reaksi ini biasanya terjadi dalam waktu 3. Reaksi sistemik. Gejala permulaan ini dapat disertai dengan hidung tersumbat dan pembengkakan peri orbita. Dapat juga disertai rasa gatal pada membran mukosa, keluarnya air mata, dan bersin. Gejala ini biasanya timbul dalam 2 jam sesudah kontak dengan antigen. Lamanya gejala bergantung pada pengobatan, umumnya berjalan 1- 2 hari atau lebih pada kasus kronik. Dapat juga terjadi angioedema, urtikaria umum, mual dan muntah. Biasanya penderita mengeluh gatal menyeluruh, merasa panas, dan gelisah. Masa awitan dan lamanya reaksi sistemik sedang hampir sama dengan reaksi sistemik ringan. Edema faring, gastrointestinal dan hipermotilitas menyebabkan disfagia, kejang perut hebat, diare dan muntah. Kejang umum dapat terjadi, dapat disebabkan oleh rangsangan sistem saraf pusat atau karena hipoksia. Kolaps kardiovaskular menyebabkan hipotensi, aritmia jantung, syok dan koma. Rangkaian peristiwa yang menyebabkan gagal napas dan kolaps kardiovaskular sering sangat cepat dan mungkin merupakan gejala objektif pertama pada anafilaksis. Beratnya reaksi berhubungan langsung dengan cepatnya masa awitan. Reaksi fatal umumnya terjadi pada orang dewasa. Pada anak penyebab kematian paling sering adalah edema laring. Pada beberapa kasus dapat terlihat edema paru. Pada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) bila tidak terjadi infark miokard maka perubahan EKG biasanya bersifat sementara berupa depresi gelombang S- T, bundle branch block,fibrilasi atrium dan berbagai aritmia ventrikular.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
December 2016
Categories |